Seratus dua puluh detik menuju pukul 12 malam. Telepon bergetar, tanda panggilan masuk. Dari; PAGI.

'Senja, apa kamu masih ingat tadi kita bertemu berapa lama?'

Mata senja belum terbuka sempurna, dia mengutuki Pagi yg meneleponnya tengah malam hanya untuk bertanya hal sepele.

'Mungkin hanya sekitar  sejam, mata Senja kembali terpejam' | 'kamu tahu? Ada yg mengatakan bahwa menunggu itu adalah bagian dari pertemuan itu sendiri, jika kita bertemu satu jam dan menunggu 13 Jam maka, itu berarti pertemuan berlangsung selama 14 jam.'

Mata Senja nyaris tertutup sempurna, ketika terdengar suara di Sebrang memanggil nya dng keras |Senja, hallo. Ini senja?| sy ingin mengabarkan kalau pemilik hp ini mengalami kecelakaan dan tewas di tempat.. | Seketika senja seperti mengalami palpitasi, tangan nya menarik hp dan matanya nyalang menatap layar. Tapi,

Seratus dua puluh menit menuju pukul 12 malam, waktu tak berubah. Lalu apa yg terjadi barusan? Dy®

Flashfiction.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta Biru Se-biru Talaga Biru Cicerem Kaduela

"Tetap Muda" dengan Konsep Dilatasi Waktu

4 Tipe Kepribadian Manusia